Senin, September 22, 2008

DEV AMDAND! (BAGIAN KEDUA)



bagian kedua



Persia, Juni 637 M
Perang Qadisiyah
Kekuatan Islam: 28.000 orang
Kekuatan Persia: 120.000 orang + Pasukan Gajah


Segera setelah Mughirah r.a. meninggalkan perkemahan orang-orang Persia, Rustam meminta pasukan perangnya bersiap-siap untuk penyerangan esok pagi. Terdapat sebuah kanal antara dua pasukan perang. Ia memerintahkan membangun sebuah jembatan di atasnya. Hari berikutnya pagi-pagi sekali ia menyeberangi kanal dan menyerang kaum muslimin. Ketika kedua pasukan perang telah siap untuk bertempur, Saad bin Abi Waqqash r.a. berkata kepada Rustam melalui sebuah surat, "Rustam! Terdapat orang-orang bersamaku untuk siapa kematian (di jalan Allah) adalah lebih menarik daripada anggur bagi orang-orang dalam pasukan perangmu."

Pada akhirnya perang pun dimulai di Qadisiyah pada bulan Muharram, 14 H. (Juni, 637 H). Saad r.a. jatuh sakit dan memimpin operasi dari tempat tidurnya. Perang ini berlangsung panas dan bertahan selama tiga hari. Kaum muslimin sekitar 28 ribu sementara pasukan perang Persia 120 ribu. Rustam mempertunjukkan kecakapannya yang luar biasa dalam mengatur pasukannya. Pada hari pertama perang dimulai, di tengah-tengah pekik "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar). Meski kaum muslimin menunjukkan keberanian dan kecakapannya yang luar biasa tetapi gajah-gajah Persia telah merusakkan kavaleri Islam. Kuda-kuda Arab tidak terlatih untuk bertempur dalam satu peperangan dengan menggunakan gajah. Bagaimanapun, pasukan pemanah dan berkuda muslim bersenjatakan tombak telah menghujani panah dan tombak serta memukul roboh banyak penunggang gajah. Perang berakhir tanpa kedudukan akhir.

Pada hari berikutnya pertempuran kembali berakhir tanpa satu kemenangan untuk salah satu dari dua pasukan. Pada hari ketiga kaum muslimin menyelubungkan potongan kain di sekujur tubuh unta mereka untuk menakut-nakuti. Rencana ini telah berjalan dengan sukses. Lebih-lebih lagi sejumlah pasukan pemanah muslim telah berhasil menusuk mata dari gajah-gajah tersebut dan memotong belalai mereka. Gajah yang telah buta itu itu berlari ke arah pasukan perang Persia dan menghancurkan barisan mereka. Pertempuran berlanjut sampai hari keempat. Sekarang gajah-gajah buta tersebut telah mencelakakan orang-orang Persia sendiri. Kemudian beberapa prajurit muslim diantara pemuka suku telah menyerang Rustam dan menghancurkan batalion khusus yang mengelilinginya. Langit-langit terpal Rustam telah tertiup angin ke udara dan dia sendiri mencoba melarikan diri. Ia telah diketemukan oleh kaum muslimin dan telah terbunuh. Melihat panglima mereka telah terbunuh, orang-orang Persia mulai melarikan diri dan menyelamatkan diri masing-masing. Pasukan Islam memenangkan peperangan menentukan ini. Terdapat sekitar enam ribu korban di pihak muslim, sementara di pihak Persia tiga puluh ribu orang terbunuh.
Pertempuran Qadisiyah terbukti menentukan dalam sejarah Islam. Menyusul kemenangan di Qadisiyah, pasukan Islam terus mengejar pasukan Persia. Selanjutnya kaum muslimin merebut Babal dan Kutsah dan kemudian mengepung Bahrah Syer, sebuah benteng pertahanan yang sangat penting dan kuat di daerah pinggiran ibukota Persia, Mada'in (Ctesiphon). Pengepungan berlangsung dua bulan dan akhirnya kaum muslimin merebut benteng pertahanan tersebut. Langkah berikutnya: Menaklukan Mada'in, ibukota Persia.


Kejatuhan Mada'in (Ctesiphon)
ibukota Persia

Kota Mada'in terletak di tepi sebelah timur Sungai Tigris dan hampir dikelilingi olehnya. Setelah istirahat beberapa bulan, panglima perang Saad bin Ubaidillah r.a. meminta ijin dari khalifah Umar r.a. untuk menyerbu ibukota. Ketika pasukan Islam bergerak maju, orang-orang Persia telah menghancurkan jembatan di atas sungai di atas sungai Tigris. Sungai tersebut dalam dan bergolak, tetapi tekad kaum muslimin tidak main-main. Mereka memiliki keyakinan penuh kepada Allah SWT, Pencipta alam semesta. Mengetahui penghancuran jembatan tersebut oleh orang-orang Persia, Sa'ad berkata,
"Allah telah membuat jalan di laut merah untuk Musa a.s. dan para pengikutnya. Dia pasti akan menolong kita yang mengikuti Rasul-Nya yang terakhir, Muhammad SAW."


Ia berkonsultasi dengan para jenderal dari angkatan perangnya dan kemudian memerintahkan kaum muslim menyeberang. Pertama dari keseluruhan enam puluh orang penunggang kuda menerjunkan diri mereka ke sungai dan menyeberanginya. Kemudian seluruh pasukan menyeberang sungai seakan-akan berjalan di atas tanah. Melihat pasukan Islam menyeberang sungai, pasukan pemanah Persia menghujani panah atas orang-orang muslim. Sa'ad ra. sebelumnya telah menunjuk enam ratus pasukan pemanah di atas bukit dekat tempat tersebut. Mereka menyerang kaum Persia yang terkejut. Melihat pemandangan yang dahsyat ini, orang-orang Persia berlarian tunggang-langgang  sambil berteriak-teriak ketakutan,
"DEV AMDAND! ... DEV AMDAND! ... DEV AMDAND!..."
("RAKSASA TELAH DATANG!... RAKSASA TELAH DATANG!... RAKSASA TELAH DATANG!...")


Kaisar Yezdagird dan para menterinya sudah melarikan diri dari istana dan ibukota direbut tanpa suatu perlawanan yang berarti. Dengan kemenangan ini, seluruh wilayah antara sungai Eufrat dan sungai Tigris (Irak dan Iran kini) telah berada di bawah kekuasaan kaum muslimin.

Benarlah nubuat Rasulullah SAW,
"Sekelompok kaum muslimin akan merebut istana Putih dari Kaisar Persia."

Catatan:
Dan setelah penaklukan Persia ini, dimulailah zaman kegemilangan Islam bertutut-turut dengan penaklukan Syria, Jerusalem, Mesir, Azerbaizan dan Tabaristan (Rusia) hanya dalam tempo tujuh tahun.  Allahu Akbar!   



tammat




----------------------------------
dev amdad!... dev amdand!... dev amdand!..
kapan kata-kata itu terucap lagi dari musuh kita?
Ijinkanlah Ya Allah
..
Amin

Tidak ada komentar: